Wednesday, May 23, 2012

Khasnya Kec. Tempuran, Kab. Magelang

Mungkin Saya termasuk orang baru yang berada di Kec. Tempuran Kab. Magelang karena baru 2 tahun menyatu dengan Warga Tempuran, ada Rasa Khas tersendiri disini karena masyakarat yang beragam sehingga mengundang rasa penasaran ingin Blusukan lebih jauuh lagi di Dusun - Dusun Wil. Tempuran, karena masing - masing Dusun memiliki ciri Khas tersendiri yang unik

Apabila anda pernah berkunjung / lewat ke Kec. Tempuran, Kab. Magelang yang terlintas di pikiran anda pasti adalah Wilayah tersebut sebagai Kawasan Industri, betul sekali. karena dari Ujung Utara Tempuran yaitu Jembatan Progo, Ds. Tempurejo sampai dengan Ujung Selatan Tempuran yaitu Sentra Bibit Mayungan Ds. Tanggulrejo terdapat banyak sekali Perusahaan di Pingir jalan tersebut, tetapi apabila lebih dicermati kembali Wil. Tempuran juga banyak terdapat Pondok - Pondok Pesantren.

Banyak Masyarakat menganggap Wil Tempuran itu suatu Kecamatan yang kecil karena setahunya hanya dari sepanjang jalan Raya Magelang - Purworejo / dari Pasar Babrik sampai Sentra Bibit Mayungan saja, sebenarnya Wil. Tempuran tersebut luas karena terdiri dari 15 Desa atau lk 105 Dusun. untuk Desa yang dinilai Masyarakat Tempuran paling jauh medanya yaitu Ds. Kemutuk karena berada di Ujung Barat sendiri dan medanya pun fuul menanjak, bahkan banyak warga Asli Tempuran tetapi belum pernah kesana. sebenarnya apabila sudah Sampai di Ds. Kemutuk dan melihat kearah Timur akan terlihat pemandangan yang sangat istimewa, terlihat Pabrik - Pabrik yang dibawah tersebut kecil - kecil sekali. 

Mayoritas masyarkat di Tempuran tersebut muslim tetapi ada salah satu Dusun di Ds. Pringombo kalau tidak salah namanya Dsn. Tegeran (nama lama) / Sidosari (nama baru) tersebut satu Dusun tersebut mayoritas memeluk agama Kristen dengan kegiatan Kebaktian di Gereja Kerosulan Baru, yang membuat salut adalah kerukunan dan gotong royong antar umat beragama di sana Istimewa sekali, apabila Umat Islam maupun Umat Nasrani merayakan Hari Besar Agamanya terlihat jelas rasa kekeluargaan, keakraban dan gotong royong didalamnya.

mungkin hanya sekilas saja dan belum menyeluruh saya puter - puter sampai dalamnya Wil. Tempuran karena faktor kesibukan dan lainnya, tetapi dengan mengamati ragam masyarakat dan letak  masing - masing Desa ada ragam khasanah Masyarakat yang unik yang harus tetap digali kembali, mtrnwun

8 comments:

  1. selamat datang di Tempuran...
    saya aja asli tempuran seumur hidup baru 1 ato 2 kali ke pringombo...
    btw agan tinggal di daerah mana nih??
    saya tnggal d punduh lor

    ReplyDelete
  2. ass wr wb.
    Saya dari Karawang Jabar, Istri dari Tempuran tepatnya di Jrenggeng Tanggul Rejo,

    ReplyDelete
  3. Saya lahir di Tempuredjo, tepatnya di dusun Babrik sekitar 50 tahun yang lalu. Walaupun saya ubanan di Jakarta dalam rangka "golek upo", bahkan sampai saat ini, akan tetapi selalu teringat nuansa kampung kelahiran. Saya belajar renang ya di kali progo, sekitar 200 m dari rumah. Trus mancing juga di sekitar kali progo, dan juga di sekitar gupit, salah satu anak sungai yg bermuara ke kali progo. Satu lagi yang paling berkesan adalah kegiatan mencari jangkrik (tentunya yg bisa ngengkrik! ), dimana lokasi paling asik di sekitar dsn tempuran kulon dan dsn watukarung pinggir kali progo.
    Wis jan nuansamatik kemlitik tenan. ... I really missed my youth scene there!

    ReplyDelete
  4. kulo nggeh ugi tiyang mbabrik pak, nggen masjid nginggil pasar

    ReplyDelete
  5. mbabrik....tidak akan kulupakan dimana didusun itu tumpah darahku, walaupun sampai sekarang aku belum bisa ikut cawe cawe didalam pembangunan desa Tempurejo khususnya dusun Mbabrik tapi kedepan insyaalloh aku akan kembali bersatu hidup di mbabrik...
    Jayalah dusun mbabrik semoga Alloh selalu memberikan keselamatan dan keberkaham kepada kita semua....Amin amin amin yarobbal alamin...

    ReplyDelete
  6. Jrenggeng, Tanggulrejo, Tempuran, Magelang tak kan pernah kulupa, disana aku lahir dan besar........

    ReplyDelete